Komisi A Minta Bupati Tinjau Ijin Prinsip Blok Cepu
Karena MCL tak Komitmen Konten Lokal.
-----------------------------------------------------
Komisi A DPRD BOJonegoro meminta Bupati
Bojonegoro menin jau ijin prinsip pengembangan lapangan Banyuurip yang masuk
dalam Blok Cepu. Alasannya banyak temuan di lapangan yang tidak sesuai dengan komitmen saat ijin prinsip
diberikan.
Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Agus Susanto Rismanto menyatakan banyak sekali temuan dilapangan saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) bersama tim konten lokal Pemkab Bojonegoro. Dan temuan tersebut menurut dia tidak sesuai
dengan komitmen diawal saat ijin prinsip diberikan.
Dalam
sidak tersebut selain diikuti sejumlah anggota Komisi A juga diikuti kepala
Disnakertransos Iskandar. Kasatpol PP Kamidin beserta sejumlah anggotanya,
kepala Badan Perijinan Bambang Waluyo serta Kabag Hukum Agus Supriyanto dan
Kabag Humas dan protokol Machmuddin. Selain itu ada juga unsur dari Badan
Lingkutan hidup dan Kecamatan Gayam.
Awalnya
saat inspeksi mendadak tersebut rombongan tidak diperbolehkan masuk karena
tidak ada ijin dari MCL. Bahkan sempat terjadi perdebatan sebelum rombongan
kemudian nekat masuk lokasi. Saat itu rombongan kemudian
menemui Kepala Desa Bonorejo Siti Rukayah yang menyampaikan keluhan minimanya
keterlibatan lokal. Menurut Siti Rukayah warganya hanya dipekerjakan selama tiga bulan setelah itu di putus kontraknya
Rombongan juga sempat menghadang mobil yang berisikan pekerja dari
IKPT yang mengerjakan EPC 2 (pipanisasi). Saat itu mobil tersebut dihentikan dan penumpang
didalamnya disuruh turun untuk ditanya asalnya. Namun ternyata sebagian besar penumpang yang bekerja di proyek Engineering Procurenment and Constructing (EPC) 2 pengembangan Blok Cepu berasal dari luar Bojonegoro. Termasuk Mobil yang digunakan menggunakan plat dari luar Bojonegoro.
Karena
itu sangat Agus Susanto Rismanto menilai wajar jika dalam hal ini pihaknya meminta agar ditinjau ulang ijin
prinsip pengembangan Blok cepu. Sebab menurut dia dalam hal ini masyarakat Bojonegoro sebagai tuan rumah sangat yang dirugikan.
Blok Cepu merupakan lapangan minyal yang dikelola anak perusahan Exxon Mobile yaitu Mobil Cepu Ltd. Diperkirakan pertengahan 2014 lapangan Banyuurip yang masuk wilayah Blok Cepu akan mencapai produksi puncak sebesar 180 ribu barel setiap hari. Saat itu diharapkan produksi Blok Cepu akan mampu yang merupakan 20 persen produksi minyak Indonesia. Sementara pengembangan Blok cepu sendiri menghabiskan biaya lebih dari Rp 40 triliun. (ade)
No comments:
Post a Comment