Seberangi Bengawan Solo
BOJONEGORO-Minimanya jembatan penyeberangan Bengawan Solo di Bojonegoro membuat ratusan pelajar harus menggunakan perahu tambang untuk bisa menuju kota Bojonegoro guna mendapatkan pendidikan.
Untuk sekali menyeberang pulang pergi dengan jasa perahu tambang setiap pelajar dikenakan biaya Rp 500. Hanya pengenaan biaya yang dikenakan sejak awal januari lalu belum efektif. Sementara pengguna jasa penambangan biasadikenakan biaya Rp 1000 untuk sekali pulang pergi. Mereka harus menempuh bahaya sungai terpanjang di Pulau Jawa itu
Sebab sejumlahlokasi tambangan perahu tambang Bengawan Solo baik di
tambangan Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, juga lokasi lainnya,
kelengkapan keamanan baju pelampung masih minim, maksimalhanya ada tiga
baju pelampung.Bahkan,
penambang perahu tambang di sejumlah lokasi tambangan, selalu dipenuhi
penumpang, yang juga membawa sepeda kayuh, juga kendaraan bermotor roda
dua.
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Bojonegoro sudah meminta perahu tambang di
perairan Bengawan Solo di wilayahnya yang jumlahnya ada 85 lokasi,
dengan jumlah 115 perahu, tetap wajib menyediakan baju pelampung. Hal ini sesuai ketentuan keamanan penumpang itu, lanjut dia, tertuang di dalam
Peraturan Bupati (Perbup) No. 44 tahun 2011 tentang Transportasi Air,
Standar Keselamatan dan Keamanan Penyeberangan.(ade)
No comments:
Post a Comment